Rumah Tangga yang Romantis

Suatu ketika Rasulullah SAW mengajak istrinya Aisyah RA berlomba pacuan kuda. Aisyah mengatakan: “Rasulullah beradu kecepatan denganku, dan aku berhasil unggul dalam hal kecepatan.” Sebagai pemimpin perang yang tangguh semestinya Rasulullah menang atas Aisyah. Kenyataannya tidak. Aisyah yang menang.

Aisyah melanjutkan kisahnya: “Namun saat badanku berbobot (bertambah gemuk, red) kami kembali beradu kecepatan, dan beliau mengungguliku.” Rasulullah menyindir: “Ini sebanding dengan keunggulan sebelumnya (point sekarang 1-1, red).” (HR Ahmad dan Abu Daud)

Kewajiban pertama seorang suami terhadap istrinya adalah mempergaulinya dengan baik. Allah SWT berfirman: “Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka karena suatu hal, (ingatlah) bahwa dalam segala hal Allah menjadikan kebaikan yang banyak.” (QS An-Nisa: 19).

Salah satu cara mempergauli istri dengan baik, seperti dipraktikkan oleh Rasulullah dalam hadits di atas, adalah menciptakan suasana romantis dalam rumah tangga. Salah satu kiatnya adalah dengan mengadakan permainan-permainan. Imam Ahmad dalam Sunan-nya mengatakan, Rasul bersabda, ada tiga permainan yang tidak sia-sia. Salah satunya adalah permainan yang dilakukan bersama istri untuk menciptakan suasana yang romantis.

Rasulullah tidak ingin romantis sendiri. Beliau juga ‘memanas-manasi’ para sahabatnya untuk menciptakan suasana yang sama. “Yang terbaik diantara kalian adalah yang terbaik dari kalian terhadap istri. Dan aku yang terbaik di antara kalian terhadap istriku..” (HR at-Thabrani).

Jika pun Rasulullah diutus untuk menyempurnakan akhlaq, maka akhlaq yang paling perlu ditata terlebih dahulu adalah akhlak dalam berumahtangga. Rasulullah SAW bersabda: “Yang paling sempurna imannya di antara kalian adalah yang paling baik akhlaqnya, dan yang paling baik diantara kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya." (HR Abu Daud)

Komentar

Postingan Populer