VISUALISASI KONSEP
Manusia sebagai makhluk visual dapat dengan mudah mendapatkan informasi dengan melihat sesuatu yang “hidup”, bergerak dan bersuara. Untuk mengomunikasikan suatu ide atau gagasan dengan lebih efektif maka diperlukan sebuah presentasi dalam bentuk video yang dapat mengetengahkan gambar bergerak sekaligus suara yang diperlukan. Pada awalnya gerakan hanya dapat ditangkap dan diwujudkan kembali melalui pemutaran pita celluloid yang kita sebut film. Film yang pertama hanya berisi gambar bergerak tanpa suara. Dalam perkembangannya pita celluloid digantikan denga pita magnetik yang mampu merekam gerakan dan suara. Selanjutnya pita magnetik tergantikan oleh rekaman data digital, yang dapat merekam gerak dan suara dengan mudah dan murah karena semakin berkembangnya perangkat jinjing (gadget) yang dilengkapi dengan lensa atau kamera.
Simulasi visualisasi konsep adalah media untuk mengomunikasikan gagasan atau konsep dengan mengekspresikan diri dalam bentuk visualisasi dinamis, bergerak, dan diberi unsur audio. Teknologi digital adalah kemampuan untuk menjadikan suatu hal menjadi lebih mudah. Pengertian presentasi video adalah video untuk mengomunikasikan ide atau gagasan, yang digunakan untuk mengenalkan suatu produk dengan cara kerja yang dibuat melalui proses merekam gambar dan suara dan menata susunannya menjadi suatu kesatuan yang utuh. Fungsi presentasi video, yaitu sebagai sarana untuk mengomunikasikan ide atau gagasan melaui penyajian produk yang telah dihasilkan.
Manusia mempunyai naluri untuk menyampaikan gagasan dalam bentuk visual. Sejarah telah membuktikan bahwa manusia lebih dahulu mengenal simbol atau gambar untuk mengomunikasikan gagasan kepada orang lain. Hal ini membuktikan bahwa manusia merupakan makhluk yang akan lebih cepat mencerna makna melalui rangsangan visual daripada tulisan.
Penyampaian ide secara visual meliputi animasi 2D dan animasi 3D, bentuk informasi 2D yang statis (tidak bergerak) disebut dengan infografik, sedangkan yang dinamis (bergerak) berbentuk animasi teks dan gambar disebut Motion Graphic.
Praproduksi
Sinopsis
Sinopsis merupakan alur cerita yang dijelaskan secara singkat. Dalam hal ini mengarah pada lur cerita atau film atau animasi yang dijelaskan dalam tulisan singkat sehingga penonton mampu memahami isi cerita yang disampaikan dalam film.
Tujuan dibuatnya sinopsis adalah untuk memberikan informasi terpenting dalam sebuah rangkaian cerita film atau animasi. Sinopsis biasanya dibuat satu atau dua halaman saja.
Naskah
Naskah adalah suatu teks yang berisi gambaran alur cerita yang akan terlihat di layar. Naskah terdiri dari beberapa macam, yaitu:
Nonfiksi
Naskah nonfiksi, yaitu naskah yang dibuat berdasarkan fakta, realita, atau hal-hal yang benar-benar terjadi dalam kehidupan sehari-hari kita. Tulisan nonfiksi biasanya berbentuk tulisan ilmiah dan ilmiah populer, laporan artikel, skripsi, tesis, disertasi, makalah, dan sebagainya.
Fiksi
Naskah fiksi adalah naskah yang substansinya tidak secara real. Segala sesuatu yang diungkapkan dalam naskah fiksi tidak dapat dibuktikan kebenarannya dalam kehidupan sehari-hari dan merupakan hasil rekaan. Fiksi atau cerita rekaan biasanya berbentuk novel dan cerita pendek (cerpen). Karangan fiksi berusaha menghidupkan perasaan atau menggugah emosi pembacanya.
Dalam membuat presentasi video naskah berfungsi sebagai:
Dasar penentuan kostum
Dasar penentuan pemeran
Dasar penghitungan anggaran
Dasar penentuan lokasi/dekorasi
Dasar pedoman pengambilan gambar/shooting
Pedoman utama dalam pelaksanaan produksi
Dasar penentuan peralatan yang akan dipergunakan
Dasar penentuan kerabat kerja yang diperlukan
Storyboard
Storyboard adalah sketsa gambar berbentuk thumbnail yang disusun berurutan sesuai dengan rangkaian jalan cerita. Storyboard memvisualisasikan ide dari aplikasi yang akan dibangun sehingga dapat memberikan gambaran dari aplikasi yang akan dihasilkan. Storyboard dapat dikatakan juga visual script yang akan dijadikan outline dari sebuah proyek, ditampilkan shot by shoot yang biasa disebut dengan istilah scene.
Storyboard pertama kali dikembangan di Studio Wlat Disney, pada tahun 1920. Berawal dari buku-buku komik yang terbentuk sketsa ceritayang sudah dibuat. Sejak tahun 1920 yang bertujuan untuk menggambarkan konsep mata pelajaran kartun animasi pendek.
Storyboard pertama kali dibuat oleh seorang animator bernama Webbsmitt. Ide itu diambilnya dari gambar adegan pada lembaran kertas yang terpisah lalu disusunnya pada papan buletin untuk membuat urutan cerita.
Selanjutnya studio Waltherlantz Production pada awal tahun 1935 menjadi studio kedua yang mulai mengembangkan sketsa cerita menjadi storyboard. Akhirnya semenjak tahun 1937 – 1938 hampir semua studio menggunakan storyboard sebagai pengganti sketsa cerita.
Sumber : Modul Pengayaan Simulasi dan Komunikasi Digital untuk SMK/MAK Kelas X (Eko Pranoto)
Komentar
Posting Komentar